Minggu, 13 November 2016

ANALISIS PAPER

A. Tahap Analisis Teknik
1. Identifikasi masalah
Anak yang tergolong anak usia dini adalah anak yang baru dilahirkan sampai berumur 6 tahun. Kita sudah bisa mengenali karakteristik, psikis, sosial dan moral seseorang sejak dia masih dalam masa kanak-kanak. Maka dari itulah masa usia dini disebut dengan masa emas (golden age) karena pada masa ini anak mengalami perkembangan yang kritis dan rentan. Masa usia emas (golden age) pada perkembangan anak terjadi pada masa usia prasekolah dimana 80% perkembangan kognitif telah dicapai pada masa ini. Pada usia 4 tahun, kecerdasan anak mencapai 50 persen sedangkan pada usia 8 tahun kapasitas kecerdasan anak yang sudah terbangun dapat mencapai 80 persen. Kecerdasan seorang anak dapat dilihat dengan salah satunya yaitu memperhatikan tingkat Intelligence Quotient-nya (IQ). IQ atau singkatan dari Intelligence Quotient, adalah skor yang diperoleh dari sebuah alat tes kecerdasan. IQ dapat diukur dengan mengggunakan alat tes intelegensia standar yang mencakup kemampuan verbal dan noverbal, termasuk memori, bahasa, problem solving, pemahaman konsep, persepsi, pengolahan infomasi, kemampuan berhitung dan kemampuan abstraksi. Tes IQ untuk anak usia dini umumnya berupa puzzle atau permainan balok-balok dan juga mengenal benda (gambar benda). Dewasa ini, tes IQ masih dilakukan secara manual dengan membacakan semua soal kepada peserta tes. Selain itu, hasil dari tes tersebut baru diketahui oleh peserta tes setelah beberapa hari karena harus jawaban dari peserta tes diperiksa secara manual. Dengan adanya bantuan komputer, tes IQ diharapkan dapat dilakukan tanpa membacakan soal kepada peserta tes dan hasil dari tes tersebut dapat dilihat oleh peserta tes tanpa membutuhkan waktu yang lama.


2. Analisis masalah
Tes IQ pada anak usia dini sudah seringkali dilakukan. Namun, tes IQ tersebut masih dilakukan secara manual dengan membacakan semua soal kepada peserta tes. Selain itu, hasil dari tes tersebut baru akan diketahui oleh peserta tes setelah beberapa hari karena harus diperiksa secara manual. Tentunya hal tersebut tidak efisien dari segi waktu pengerjaan tes. Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti yang merupakan mahasiswa Fakultas Pendidikan Teknik Informatika dari Universitas Pendidikan Ganesha  mempunyai usulan solusi untuk mengembangkan perangkat lunak yaitu aplikasi tes IQ pada anak usia dini berbasis web. Usulan solusi dalam aplikasi tes IQ pada anak usia dini berbasis web ini diterapkan untuk memudahkan psikolog dalam memberikan tes IQ serta memudahkan pengguna dalam menjawab soal yang akan memperoleh hasil dihari itu juga. Dengan web ini diharapkan dapat membantu dalam pengerjaan tes IQ pada anak usia dini bagi yang memerlukan. Oleh karena itu, akan dilakukan pengembangan Aplikasi Tes IQ pada anak usia dini mengunakan proses SDLC (System Development Life Cycle) dengan model waterfall yaitu model yang bersifat sistematis dan berurutan dalam membangun perangkat lunak, mulai dari tahap analisis, desain, implementasi, testing, operation, dan maintenance. Tahap pertama yang dilakukan adalah mencari dan mengumpulkan kebutuhan secara lengkap kemudian dianalisis dan didefinisikan yang merupakan bagian dari requirements analysis and definition (analisis kebutuhan dan definisi) pada model tersebut. Pada tahap ini, penulis melakukan referensi mengenai teori-teori yang diperlukan dan bagaimana menerapkannya dalam Aplikasi yang berbasis Web. Tes IQ yang akan diaplikasikan ke basis Web ini sendiri adalah The Coloured Progressive Matrices (CPM) Test yang dikembangkan oleh J. C. Raven. Tes ini dirancang untuk digunakan bagi anak-anak serta untuk keperluan-keperluan klinis. Materi tes metode CPM terdiri dari 36 item/gambar. Aitem ini dikelompokkan menjadi 3 kelompok atau 3 set yaitu set A, set AB dan set B dengan tingkat kesulitan soal yang berurutan.

3. Analisis kebutuhan : data, fungsional dan non fungsional
Dalam pengembangan aplikasi ini, peneliti menggunakan DFD (Data Flow Diagram). Data Flow Diagram adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut, bagaimana interaksi antara data yang tersimpan, serta proses apa yang dikenakan pada data tersebut.

B. Tahap Perancangan
Tahap perancangan adalah kelanjutan proses analisis kebutuhan sistem, pada tahap ini rencana lebih detail untuk pengimplementasian dipersiapkan sehingga sistem yang dihasilkan akan berjalan baik sesuai yang diharapkan.
Pada jurnal ini menggunakan perancangan arsitektur perangkat lunak dan perancangan struktur menu perangkat lunak.

1. Perancangan Arsitektur Perangkat Lunak
Perancangan ini menggambarkan bagian-bagian modul, struktur ketergantungan antar mdoul, dan hubungan antar modul dari perangkat lunak yang dibangun. Berikut rancangan arsitektur perangkat lunak yang dibangun:

2. Perancangan Struktur Tabel dan Menu Perangkat Lunak
Struktur tabel adalah sebuah katalog dari elemen-elemen data dalam sebuah sistem. Perancangan struktur tabel dimaksudkan untuk mempermudah dalam mengetahui apa saja yang terkandung dalam tiap-tiap elemen data. Tabel yang digunakan dalam pembuatan sistem ini terdiri dari tabel soal, tabel jawaban peserta, dan tabel penilaian. Selain itu terdapat pula perancangan menu yaitu perancangan antar muka pilihan perintah pada program aplikasi untuk mengoperasikan dan memudahkan pemakai dalam menjalankan program. Pada perancangan menu akan terbagi menjadi tiga menu, yaitu menu untuk peserta, menu untuk instansi, dan menu untuk psikolog.
Kedua perancangan ini merupakan tahap pendefinisian dari keutuhan-keutuhan fungsional dalam suatu tahap pengembangan sistem. Kebutuhan-kebutuhan fungsional yang dimaksud adalah isi file atau struktur dari tiap-tiap file yang diidentifikasi.

3. Perancangan Interface
Perancangan ini digunakan untuk media komunikasi antara user dan program, serta merupakan tahap akhir dari perancangan sistem, yaitu merancang form dan menu yang ada pada program serta menghubungkan ke tabel database sehingga program  data berjalan dengan baik. Pada aplikasi ini interface akan terbagi menjadi berupa tampilan input dan tampilan output.


DAFTAR PUSTAKA

Fitrianingsih, N. K., Darmawiguna, I. G. M., & Santyadiputra, G. S. (2015). Pengembangan Aplikasi Tes IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) Pada Anak Usia Dini Berbasis Web. Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI). Volume 4 (4).

0 komentar :

Posting Komentar